Model Pemasangan Keramik Lantai untuk Ruangan yang Elegan

Model pemasangan keramik lantai bisa menjadi elemen penting dalam menciptakan karakter dan suasana pada ruangan. Melalui berbagai pola dan variasi yang ada, pilihan model pemasangan keramik berperan dalam memengaruhi tampilan keseluruhan ruangan.
Mengaplikasikan keramik lantai dengan pola yang tepat dapat meningkatkan nilai estetika ruang, dari yang sederhana hingga mewah. Kini, Anda tidak perlu bingung dalam memilih keramik lantai karena dalam artikel ini, GNET Flooring akan mengupas tuntas sejumlah model pemasangan keramik lantai.
Model Pemasangan Keramik Lantai
Pola pemasangan yang tepat dapat menciptakan suasana ruangan yang sesuai dengan gaya yang diinginkan, baik itu minimalis, klasik, modern, atau industrial. Berikut ini sejumlah model pemasangan keramik lantai yang dapat Anda jadikan inspirasi untuk berbagai jenis ruangan.
Sumber: Freepik
1. Mosaik
Pola mosaik menggunakan potongan-potongan kecil keramik yang disusun membentuk gambar, pola, atau tekstur tertentu. Umumnya, keramik mosaik hadir dalam ukuran kecil dengan beragam warna.
Pola mosaik pada keramik lantai memungkinkan Anda menciptakan efek visual artistik dan detail. Pemasangan model mosaik banyak digunakan di area tau backsplash dapur. Pola ini sangat detail dan permainan warna dapat mempercantik tampilan. Melibatkan potongan kecil, pemasangan pola mosaik membutuhkan ketelitian tinggi dalam pemasangannya.
Sumber: Freepik
2. Diagonal
Pemasangan keramik secara diagonal memberikan tampilan yang dinamis dan dapat menciptakan ilusi ruangan yang lebih luas. Pada pola ini, keramik dipasang dengan sudut 45 derajat terhadap dinding sehingga membentuk pola garis miring.
Model diagonal sering dipilih untuk ruangan yang berbentuk persegi dan ruangan dengan dimensi kecil. Pasalnya pola diagonal dapat menambah dimensi visual dan memberikan kesan ruangan yang lebih terbuka. Pemasangan diagonal membutuhkan potongan keramik lebih banyak, terutama di area sudut.
Sumber: Freepik
3. Herringbone
Pola herringbone merujuk padapola pemasangan keramik yang disusun menyerupai tulang ikan herring. Pola ini dibentuk dengan menempatkan setiap keramik pada sudut 90 derajat guna menciptakan tampilan yang simetris dan bertekstur.
Pola herringbone banyak dipilih untuk memberikan tampilan klasik dan elegan sehingga cocok untuk ruangan bergaya vintage atau skandinavia. Pola ini juga sangat bagus untuk lorong atau area sempit karena memberikan efek visual yang menarik dan terasa lebih panjang.
Baca Juga: Cara Memilih Keramik Teras supaya Awet dan Tidak Mudah Rusak
Sumber: Freepik
4. Lurus atau Grid
Pola lurus atau grid adalah pemasangan keramik yang paling sederhana dan umum digunakan. Pada pola ini, keramik disusun sejajar baik secara vertikal maupun horizontal sehingga membentuk garis lurus.
Pola lurus atau grid memberikan tampilan rapi, bersih, dan minimalis sehingga cocok untuk gaya dekorasi modern yang mengutamakan keteraturan. Selain itu, pemasangan pola ini juga lebih mudah dan cepat dibandingkan pola lainnya sehingga lebih efisien waktu dan biaya.
Sumber: Freepik
5. Hexagonal
Model pemasangan keramik selanjutnya adalah hexagonal. Keramik dengan bentuk segi enam ini memberikan tampilan unik dan artistik. Pola hexagonal sering digunakan pada ruang yang ingin penuh karakter, seperti dapur atau kamar mandi.
Model keramik hexagonal dapat dikombinasikan dengan warna-warna kontras atau gradasi warna untuk memberikan efek dekoratif yang lebih menarik. Bukan hanya itu, bentuknya yang unik membuat keramik lantai pola hexagonal dipasang secara cermat agar tidak bergeser.
Sumber: Freepik
6. Bata (Brick Pattern)
Model brick pattern atau pola bata merupakan pola pemasangan keramik yang meniru susunan batu bata. Pada pola ini, keramik dipasang secara horizontal dan setiap baris ditempatkan dengan posisi offset atau setengah baris dari baris sebelumnya.
Brick pattern memberikan tampilan yang lebih hangat dan kasual sehingga sangat cocok digunakan di area dapur, kamar mandi, dan ruang makan. Pola brick memberikan kesan klasik dan tidak lekang oleh waktu sehingga mudah dipadukan dengan berbagai gaya dekorasi.
Sumber: Freepik
7. Striped
Model striped atau pola garis-garis memberikan tampilan dinamis pada ruangan Anda. Pada pola ini, keramik disusun membentuk garis-garis baik secara vertikal, horizontal, maupun diagonal.
Anda dapat mengombinasikan keramik dengan warna yang kontras untuk menciptakan pola yang lebih mencolok atau memilih satu warna untuk kesan yang lebih halus. Pola garis-garis ini sangat cocok digunakan untuk kamar anak atau ruang kerja.
Baca Juga: Tips Memilih Lantai Kantor, Tahan Lama dan Estetik
Sumber: Freepik
8. Honeycomb
Model pemasangan keramik selanjutnya, yaitu honeycomb, tentunya tidak kalah bagus dari model-model sebelumnya. Seperti namanya, honeycomb atau pola sarang lebah merupakan pola pemasangan keramik yang menyerupai bentuk sarang lebah.
Keramik berbentuk segi enam disusun sedemikian rupa sehingga saling terhubung dan membentuk pola yang rapi. Pola ini memberikan kesan modern dan kontemporer, cocok untuk area dapur atau kamar mandi untuk tampil beda dan unik.
Sumber: Freepik
9. Basket Weave
Model basket weave atau pola anyaman memberikan tampilan yang mirip dengan anyaman keranjang. Pola ini dibentuk dengan memasang keramik dengan arah horizontal dan vertikal yang berselang-seling untuk menciptakan tampilan yang bertekstur dan unik.
Pola anyaman banyak dipilih untuk menambahkan sentuhan elegan pada ruangan, terutama ruangan dengan gaya klasik atau vintage. Basket weave juga memberikan kesan detail yang halus sehingga cocok untuk lantai ruang tamu atau ruang keluarga.
Sumber: Freepik
10. Brick Bond
Pola brick bond merupakan variasi lain dari pola bata, tetapi dengan sedikit perbedaan pada posisi keramiknya. Dalam pola ini, keramik dipasang dengan posisi tidak lurus sempurna, mirip dengan susunan bata pada dinding bangunan.
Brick bond memberikan tampilan yang kasual dan stylish sehingga cocok digunakan di berbagai ruangan, seperti ruang keluarga atau dapur. Pola ini juga lebih fleksibel dalam pemasangannya dan memberikan kesan natural pada lantai.
Sumber: Freepik
11. Chessboard
Model pemasangan chessboard atau papan catur menggunakan dua warna keramik yang kontras, umumnya hitam dan putih yang disusun secara bergantian. Pola ini memberikan tampilan yang klasik dan elegan, serta cocok untuk ruangan dengan nuansa retro.
Pola chessboard sering digunakan di ruang makan, dapur, dan kamar mandi untuk menciptakan efek visual yang menarik. Dengan mengombinasikan dua warna, diperlukan ketelitian tinggi dalam pemsangannya agar posisi setiap keramik tetap sejajar.
Sumber: Freepik
12. Oversized
Bagi Anda yang menyukai desain minimalis dan clean, pola oversized menjadi pilihan tepat. Keramik berukuran besar pada pola ini memberikan kesan luas dan lapang pada ruangan. Dilengkapi dengan sedikit nat yang tampak, pola ini menciptakan tampilan yang seamless atau mulus, memberikan kesan modern dan elegan.
Keramik oversized biasanya dipasang dalam bentuk persegi atau persegi panjang besar, membuat lantai terlihat lebih bersih dan rapi. Pemasangan keramik oversized sangat sesuai untuk ruang tamu atau ruang keluarga yang ingin tampil lebih luas dan sederhana.
Tips Memasang Keramik Lantai
Pemasangan keramik lantai yang tidak hati-hati dapat menyebabkan keramik cepat lepas, retak, atau tidak rata. Untuk membantu Anda mendapatkan hasil yang optimal, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa diterapkan saat memasang keramik lantai.
1. Persiapkan Permukaan Lantai dengan Baik
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan permukaan lantai rata, bersih, dan bebas dari kotoran atau debu. Langkah ini sangat penting untuk memastikan keramik dapat menempel kuat dan tidak bergelombang.
Untuk lantai baru, pastikan lantai sudah kering dan padat agar pemasangan keramik tidak mudah bergeser. Apabila Anda memasang keramik di atas lantai beton, periksa apakah ada retakan yang perlu diperbaiki.
2. Gunakan Alat Pengukur untuk Penempatan yang Presisi
Untuk memastikan hasil pemasangan yang rapi dan sejajar, Anda dapat menggunakan meteran dan level. Alat-alat tersebut membantu Anda menentukan posisi yang presisi untuk setiap keramik sehingga hasil pemasangan lebih rata dan estetik.
Penempatan keramik yang presisi sangat penting, terutama untuk pola-pola rumit seperti diagonal, herringbone, atau mosaik. Selain itu, Anda juga dapa menggunakan spacer keramik atau spacer tile untuk mengatur jarak antar keramik. Spacer ini memastikan keseragaman celah atau nat antar keramik.
3. Aplikasikan Mortar yang Tepat
Pemilihan jenis mortar yang tepat akan memengaruhi kekuatan keramik yang dipasang. Sebagai contoh, mortar berbasis semen dapat digunakan untuk keramik lantai biasa. Sementara itu, jika keramik dipasang di area basah seperti kamar mandi, sebaiknya gunakan mortar water-resistant atau epoxy mortar yang lebih tahan air.
Bukan hanya itu, cara mengaplikasikan mortar juga perlu diperhatikan. Anda dapat menggunakan sekop bergigi untuk meratakan mortar di permukaan lantai. Pastikan Anda mengoleskan mortar secara merata pada permukaan lantai dan juga bagian bawah keramik agar keramik menempel dengan kuat.
4. Biarkan Keramik Mengering dengan Sempurna
Setelah keramik dipasang, sebaiknya tidak langsung diinjak atau dibebani agar posisinya tidak bergeser. Proses pengeringan sangat penting untuk memastikan keramik benar-benar melekat pada permukaan lantai dengan sempurna. Umumnya, mortar membutuhkan waktu 24 jam hingga benar-benar kering dan kuat.
Jika keramik dipasang di area yang sering dilewati, sebaiknya lindungi area tersebut agar tidak terinjak selama proses pengeringan. Anda bisa menggunakan papan atau pelindung lantai untuk menjaga permukaan tetap rapi hingga mortar mengeras sempurna
5. Aplikasikan Nat yang Sesuai
Langkah terakhir adalah mengisi celah antar keramik dengan nat. Selain sebagai perekat tambahan, nat juga memberikan tampilan yang lebih rapi dan melindungi keramik dari kelembapan. Pilihlah jenis nat yang sesuai dengan warna dan jenis keramik Anda.
Anda dapat memilih bat berwarna senada memberikan kesan mulus, sedangkan nat dengan warna kontras dapat menambah nilai estetika dengan tampilan yang tegas. Perlu diperhatikan juga bahwa sebelum mengaplikasikan nat, sebaiknya mortar sudah benar-benar kering agar nat tidak bercampur atau merusak lapisan mortar.
Penutup
Sekarang, Anda sudah lebih memahami model pemasangan keramik lantai, dari model mosaik, diagonal, herringbone, grid, hexagonal, honeycomb, basket wave hingga chessboard. Memilih pola yang sesuai dengan gaya interior dan karakteristik ruangan akan memberikan hasil yang lebih estetis dan fungsional.
Selain teknik, memiliki keramik lantai yang rapi dan tahan lama juga bergantung pada kualitas keramik itu sendiri. Apabila Anda sedang mencari keramik lantai berkualitas, percayakan saj apada GNET Flooring.
Diproduksi dengan nano technology, membuat GNET Ceramic Tiles lebih mengkilap sehingga memberikan kesan elegan pada ruangan Anda. Selain itu, GNET Ceramic Tiles juga memiliki berbagai koleksi warna yang beragam sehingga dapat dipilih sesuai dengan preferensi Anda.
Jadi, tunggu apalagi? Segrea konsultasikan kebutuhan Anda bersama tim GNET Flooring!