Cara Mengatasi dan Mencegah Keramik Lantai Rumah yang Mengalami Popping

Rumah atau bangunan perlu untuk dirawat secara teratur agar tetap dalam kondisi ideal dan fungsional. Salah satu masalah yang sering terjadi ialah keramik yang terangkat atau biasa disebut dengan istilah popping.
Popping sendiri terjadi ketika sudut permukaan keramik terangkat sehingga menciptakan permukaan menjadi tidak rata dan mengganggu seluruh tampilan ruangan. Oleh sebab itu, penting untuk segera menangani popping keramik untuk mencegah kerusakan lebih serius.
Lebih lanjut, apabila popping dibiarkan tanpa perbaikan dapat membuat keramik pecah atau meledak. Efeknya, hal ini bisa mengganggu estetika rumah bahkan mengganggu kegiatan sehari-hari dan membahayakan penghuni rumah.
Faktor Penyebab Keramik Popping
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan keramik bisa terangkat atau popping. Seringkali, faktor tersebut terjadi dalam suatu rangkaian yang menyebabkan keramik terlepas dari posisinya.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui semua kemungkinan faktor penyebab keramik popping agar dapat menentukan tindakan pencegahan serta perbaikan yang tepat. Adapun beberapa faktor penyebab keramik popping ialah:
1. Cuaca Panas yang Ekstrim
Suhu panas yang terlalu ekstrim akibat paparan sinar matahari dapat menyebabkan keramik mengembang dan menyusut dengan cepat. Meskipun keramik tahan cuaca, perubahan suhu yang tiba-tiba membuat ikatan antara keramik dan lantai dasar menjadi lemah. Seiring waktu, stres yang terus bertambah pada keramik ini membuatnya lebih rentan terangkat atau popping.
2. Aus dan Kerusakan
Seiring berjalannya waktu, ikatan antar keramik dan bagian bawahnya dapat melemah. Hal ini membuat keramik menjadi longgar dan akhirnya terangkat. Perawatan dan pemeliharaan rutin dapat membantu memperpanjang umur keramik dan mencegah kerusakan ini.
3. Kualitas Pekerjaan yang Buruk
Memilih tukang yang terampil sangat penting untuk mencegah keramik popping. Pekerja yang tidak berpengalaman mungkin tidak mencampur semen dengan benar, membiarkan kantong udara terbentuk di bawah keramik, atau tidak memberikan celah yang cukup antar keramik (minimal 2 mm) dapat menyebabkan keramik terlepas dari lantai.
4. Rumah yang Terendam Banjir
Jika rumah Anda sering terkena banjir, bukan hanya kebersihan dan kelembaban yang menjadi masalah. Banjir juga bisa menyebabkan kerusakan struktural, termasuk popping pada keramik. Air yang meresap ke bawah permukaan keramik dapat mengisi ruang di bawahnya, menyebabkan keramik menggelembung dan akhirnya terangkat. Berbeda dengan keramik kamar mandi yang tahan terhadap kelembapan, keramik di ruangan kering lebih rentan karena natnya tidak dirancang untuk kondisi basah.
5. Keramik Terlalu Besar
Berbeda dengan keramik ukuran sedang atau kecil yang cenderung mudah dipasang, pemasangan keramik berukuran besar memerlukan teknik khusus untuk memastikan keramik terikat kuat dengan perekat. Pemasangan keramik besar yang salah membuat bagian bawahnya terisi udara sehingga lebih mungkin mengalami popping, untuk itu penting untuk menggunakan alat penggetar keramik atau yang biasanya disebut vibrator keramik.
6. Perekat Berkualitas Rendah
Bahkan dengan tukang terampil dan keramik kecil, penggunaan perekat berkualitas rendah dapat menyebabkan keramik popping. Semen dan nat memiliki masa kadaluarsa, dan jika digunakan setelah masa tersebut, kekuatannya menurun. Menggunakan perekat yang sudah kadaluarsa atau berkualitas rendah bisa menjadi penyebab utama keramik terangkat.
7. Lantai Dasar yang Tidak Rata
Permukaan lantai dasar yang kasar dan tidak rata dapat menyebabkan keramik tidak menempel dengan baik. Kondisi ini juga memungkinkan terbentuknya kantong udara di bawah keramik, yang melemahkan ikatan antara keramik dan lantai dasar. Pastikan lantai dasar rata sebelum pemasangan keramik untuk mencegah masalah ini.
8. Pembersihan Keramik dan Lantai Dasar yang Tidak Tepat
Adanya kotoran atau bahan asing seperti tanah liat, minyak, atau debu pada keramik atau lantai dasar dapat melemahkan ikatan antara keduanya. Sebelum pemasangan, pastikan keramik dan lantai dasar benar-benar bersih dari segala bahan asing untuk memastikan perekat dapat bekerja dengan maksimal.
Baca juga: Plint Lantai Adalah, Jenis, Fungsi, Ukuran dan Harganya
Cara Mengatasi Keramik Terangkat atau Popping
Berikut beberapa langkah untuk mengatasi keramik yang terangkat atau popping:
Keramik Utuh yang Terangkat
Jika keramik masih utuh, hal yang harus dilakukan antara lain:
- Letakkan alat pengukur atau benda datar di atas keramik yang terangkat.
- Tekan perlahan hingga merasakan adanya gelembung udara atau tekanan.
- Lepaskan tekanan secara perlahan sambil mengamati pergerakan di kedua sisi. Hal ini membantu menentukan apakah keramik bisa diperbaiki tanpa perlu dilepas.
Keramik Terangkat Mengalami Retak
Jika keramik yang terangkat mengalami retak, beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu:
- Singkirkan semua puing dari area tersebut dan bersihkan lantai dasar dari sisa keramik pecah.
- Hati-hati agar tidak menginjak keramik yang retak dan waspada terhadap tepi yang tajam.
- Oleskan perekat secara merata di lantai dasar.
- Tempatkan keramik baru dengan hati-hati.
Memasang Keramik Baru
Jika keramik yang terangkat harus diganti, yang perlu dilakukan:
- Tekan keramik baru ke tempatnya dengan mengetuk menggunakan palu kayu untuk memastikan menempel dengan baik.
- Jika sulit menemukan keramik yang sama, pertimbangkan untuk mengganti seluruh lantai atau menggunakan lantai vinyl yang serasi.
Perhatikan Waktu Pengeringan
Jangan berjalan di atas keramik yang baru dipasang selama setidaknya 24 jam. Gerakan dan getaran dapat mengganggu proses pengikatan perekat.
Memanggil Tukang yang Berpengalaman
Sebaiknya gunakan jasa profesional untuk memperbaiki keramik yang rusak. Tukang yang terampil dapat memastikan perbaikan dilakukan dengan benar, menghindari kerusakan ulang dan memastikan keamanan serta kenyamanan.
Cara Mencegah Keramik Terangkat (Popping)
Berikut beberapa tips mudah untuk mencegah keramik terangkat:
1. Bersihkan dengan Baik
Pastikan keramik dan lantai dasar benar-benar bersih sebelum dipasang. Tidak boleh ada kotoran atau bahan berbahaya yang tersisa.
2. Ratakan Bagian Dasar
Sebelum memasang keramik, pastikan bagian dasar dari lantai sudah rata dengan adukan semen yang tepat. Permukaan lantai harus sehalus dinding yang diplester.
3. Gunakan Keramik Kecil
Pilih keramik berukuran kecil karena lebih mudah dipasang dan mengurangi risiko kesalahan. Ketuk keramik dengan palu kayu secara perlahan agar menempel dengan kuat.
4. Campur Semen dengan Benar
Adukan semen harus dicampur dengan baik dan diratakan secara merata di seluruh permukaan lantai dasar. Pastikan bahan yang digunakan tidak kadaluarsa untuk memastikan ikatan yang kuat.
5. Beri Jarak Antara Keramik
Sisakan celah minimal 2 mm di antara tepi-tepi keramik. Ini memberikan ruang bagi keramik untuk bergerak dan mencegah terangkat.
6. Gunakan Tukang yang Terampil
Pastikan hanya tukang yang terampil dan berpengalaman yang melakukan pemasangan keramik. Pekerjaan yang baik akan mengurangi risiko keramik terangkat.
7. Sediakan Sambungan Pergerakan
Buat sambungan pergerakan di sepanjang pinggiran ruangan, terutama di ruangan yang sering terkena sinar matahari atau kelembaban. Isi sambungan ini dengan bahan seperti silikon, urethane, atau neoprene untuk fleksibilitas.
Baca juga: Apa itu Screed Lantai, Fungsi, dan Estimasi Harganya
Kesimpulan
Itulah cara untuk mengatasi dan mencegah keramik lantai rumah yang mengalami popping atau terangkat secara tiba-tiba. Semoga tips di atas berguna dan bisa membantu Anda. Setelah melihat ulasan di atas, kira-kira plint lantai jenis apakah yang cocok untuk diaplikasikan pada hunianmu?
Semoga artikel di atas dapat menjadi referensi yang bermanfaat. Penuhi kebutuhan lantai dengan GNET Flooring. Anda bisa memilih berbagai produk Ceramic Tiles. Anda tertarik? Hubungi Tim GNET Flooring sekarang dan temukan berbagai pilihan keramik terbaik untuk proyek Anda.